Selasa, 23 Desember 2014

Asal Usul Nomer Polisi (No Plat)


Sejarah Nomer Polisi (No Plat) :
Dulunya Untuk Kereta Kuda

Nomor polisi atau nomor kendaraan tak lagi hanya
sekadar pembeda bagi kendaraan yang satu dari
lainnya. 
Seri nomor kendaraan ini juga mulai
menjadi bagian dari gaya hidup. Banyak pemilik
kendaraan yang memesan nomor tertentu untuk
kendaraan yang dicintainya. 
Nomor-nomor khusus
itu bisa disesuaikan dengan tanggal lahir, nomor rumah, atau disusun hingga menjadi kata tertentu.

Plat nomor B 10 LA termasuk salah satu nomor kendaraan yang cukup populer milik maestro biola Idris Sardi. Ada pula kendaraan bernomor A 46 YM milik KH Abdullah Gymnastiar, atau biasa disapa Aa Gym. Banyak lagi nomor-nomor khusus yang dibuat menyesuaikan keinginan pemilik kendaraan.
Sebagai identitas kendaraan, plat nomor memiliki fungsi yang sebenarnya sangat penting. Dari plat
nomor, kendaraan bisa dikenali domisilinya.



Kendaraan inventaris pemerintah juga bisa dikenali dari plat nomornya. Bagi polisi, plat nomor juga bisa menjadi alat untuk menelusuri kendaraan hilang, kecelakaan lalu lintas, juga tindak kejahatan.
Situs numberplates.com menuliskan bahwa plat nomor kendaraan, pertama kali dikenalkan di London, Inggris. Ini terungkap dari aturan kota
London pada tahun 1681 yang memuat pasal tentang nomor bagi kendaraan.


Saat ini, kendaraan yang lalu lalang di London masih berupa kereta kuda. Belum ada kendaraan bermotor, karena memang saat itu teknologinya
belum ditemukan.

Barulah antara tahun 1826 hingga tahun 1875,proses pembuatan mobil dengan melibatkan banyak pihak berjalan. Inggris baru bisa berhasil
membuat mobil yang sesungguhnya pada 1896 dengan Daimler sebagai produsennya. Pada bulan
Januari 1896 di Inggris sudah terdapat 20 unit mobil buatan Daimler yang lalu lalang di jalan raya.
Selama beberapa tahun ,perkembangan jumlah
mobil tidak berlangsung signifikan.

Barulah di tahun 1903, mobil mulai banyak dan perlu diidentifikasi satu per satu. Banyak ide yang
kemudian muncul untuk memberi identitas mobil.

Sampai ada yang mengusulkan agar setiap mobil diberi nama seperti manusia. Ide ini tidak jadi
digunakan karena akan sangat menyulitkan jika jumlah mobil terus bertambah banyak.

Barulah pada akhir 1903, pemerintah Inggris menetapkan agar setiap mobil diberi nomor seperti nomor kereta kuda di masa-masa
sebelumnya. Nomor itu menggabungkan antara
angka dan huruf. Masing-masing pemilik mobil bisa mendaftarkan diri kepada pemerintah lokal
untuk mendapatkan nomor yang saat itu terbuat dari pelat kuningan.

Saat itu, semua mobil di kota London memiliki nomor dengan diawali huruf A. Kemudian huruf B
untuk kota Lancashire. Setelah huruf abjad satu
digit habis digunakan, kemudian ditetapkan abjad
dua digit. Saat itu huruf depan AA ditetapkan untuk
kota Hampshire, huruf AB untuk kota
Worcestershire, dan sebagainya. Setelah huruf-huruf itu dituliskan angka secara berurutan dari
angka 1.

Lantas siapakah pemilik nomor kendaraan dengan
kode A 1? Nomor ini menunjukkan
penyandangnya adalah mobil pertama di kota London. Ternyata nomor A 1 yang dikeluarkan pada bulan Desember 1903 itu disandang oleh
mobil Napier, milik anggota dewan kota London, Earl Russell. Dua tahun setelah pelat nomor dikenalkan, atau tepatnya tahun 1905, di Inggris
sudah terdapat 10 ribu mobil. Setelah itu, penggunaan pelat nomor kendaraan pun
menyebar ke banyak negara, seiring dengan tumbuhnya industri otomotif.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar