Presiden Megawati dan Raden |
Acara open house yang digelar Presiden Megawati Sukarnoputri di Istana
Negara, Jakarta Pusat, Ahad (16/12), terpaksa dimundurkan dari waktu
yang dijadwalkan. Sebenarnya acara yang dimulai sejak pukul 16.30 akan
berlangsung hingga 18.00 WIB. Namun, antusias masyarakat cukup besar
untuk menyampaikan ucapan Hari Raya Idul Fitri kepada orang nomor satu
di Indonesia itu. Apalagi, sebagian besar masyarakat yang mendengar
acara open house sehabis salat Ied telah berada di Istana Negara sejak
pukul 15.30 WIB.
Berdasarkan pemantauan SCTV, kendati berdesak-desakan, tak menyurutkan keinginan masyarakat untuk berjabat tangan dengan putri sulung mantan Presiden Soekarno itu. Warga yang datang tak hanya berasal dari Jakarta. Bahkan, di antaranya datang dari luar kota, misalnya Medan, Sumatra Utara, dan Malang, Jawa Timur. Karena itu, pengamanan kali ini tak seketat seperti tahun-tahun sebelumnya. Sedangkan bagi Megawati, acara tersebut adalah yang pertama kali semenjak terpilih menjadi orang nomor satu di Indonesia.
Acara serupa juga dilakukan Wakil Presiden Hamzah Haz di kediaman resmi, Jalan Diponegoro, Jakpus. Pada kesempatan itu, Hamzah menerima sejumlah tamu, mulai dari kerabat dekat, para ulama, anggota Kabinet Gotong Royong, dan beberapa perwakilan negara sahabat di Indonesia, termasuk masyarakat umum. Sumber: Liputan 6
Berdasarkan pemantauan SCTV, kendati berdesak-desakan, tak menyurutkan keinginan masyarakat untuk berjabat tangan dengan putri sulung mantan Presiden Soekarno itu. Warga yang datang tak hanya berasal dari Jakarta. Bahkan, di antaranya datang dari luar kota, misalnya Medan, Sumatra Utara, dan Malang, Jawa Timur. Karena itu, pengamanan kali ini tak seketat seperti tahun-tahun sebelumnya. Sedangkan bagi Megawati, acara tersebut adalah yang pertama kali semenjak terpilih menjadi orang nomor satu di Indonesia.
Acara serupa juga dilakukan Wakil Presiden Hamzah Haz di kediaman resmi, Jalan Diponegoro, Jakpus. Pada kesempatan itu, Hamzah menerima sejumlah tamu, mulai dari kerabat dekat, para ulama, anggota Kabinet Gotong Royong, dan beberapa perwakilan negara sahabat di Indonesia, termasuk masyarakat umum. Sumber: Liputan 6
Tidak ada komentar:
Posting Komentar