Jumat, 16 Januari 2015

Kenapa Jumlah "Sate" Pada Gedung Sate ada Enam


Pada masa pemerintahan Belanda, gedung ini disebut Gouvernements Bedrijven, dibangun pada tanggal 27 Juli 1920 dimana peletakan batu pertama dilakukan oleh Johanna Catherina Coops mewakili Gubernur Jenderal yang berkuasa pada masa itu. Gedung Sate dirancang secara bersama-sama oleh Ir. J. Gerber, Ir. Eh. De Roo dan Ir. G. Hendriks. Gedung utamanya selesai pada September 1924 dan masih kokoh berdiri sampai dengan sekarang. Kalau kawan-kawan ngeliat bentuknya, dijamin yakin kalau gedung ini biarpun tua namun kokoh. Dindingnya saja terbuat dari kepingan batu ukuran 1x1x2m yang diambil dari kawasan perbukitan batu di sekitar Arcamanik dan Gunung Manglayang. Konon gedung ini merupakan gedung pertama di Bandung yang menggunakan konstruksi beton bertulang, sehingga kokoh sampai sekarang.

Gedung ini sangat unik karena memadukan beberapa aliran arsitektur, Jendelanya mengambil tema moor dari Spanyol, sedangkan bangunan utamanya beraliran Renaissance Italia. Menaranya mengambil aliran Asia, seperti kebanyakan bentuk Pagoda di Thailand. Dipuncaknya terdapat “sate” dengan ornamen 6 sate (entah sate ayam atau daging :p, bulet-bulet, ada yang bilang melati ada yang bilang jambu air, ntah yang bener yang mana). Berjumlah enam untuk menandakan biaya pembuatan gedung ini sebesar 6 juta Gulden. Nah karena bentuk atapnya itulah, orang-orang kemudian lebih akrab menyebut gedung ini dengan sebutan gedung sate. Gedung ini menghadap ke utara, menghadap ke Gunung Tangkuban Perahu, disebelah kanannya terdapat Gedung Pos, dan itulah bangunan asli dalam kompleks  Gedung Sate ini, sisanya merupakan bangunan baru dan berfungsi pendukung.

Semula gedung ini akan difungsikan sebagai kantor Departemen Lalu Lintas dan Pekerjaan Umum, bahkan akan dijadikan sebagai pusat pemerintahan Hindia Belanda setelah Batavia dianggap tidak memenuhi syarat lagi. Di depan Gedung ini, di sekitar tiang bendera, terdapat tugu batu untuk mengenang 7 orang pemuda yang gugur dalam mempertahankan Gedung Sate dari serangan pasukan Gurkha (Inggris) pada tanggal 3 Desember 1945. Pada tahun 1977, di sekitar Gedung Sate didirikan gedung baru dengan gaya yang disamakan dengan Gedung Sate, gedung mana yang sekarang difungsikan sebagai Gedung DPRD Propinsi Jawa Barat. Gedung Sate sejak tahun 1980 menjadi Kantor Gubernur Jawa Barat. Sumber: Album Bandung Tempo Dulu

1 komentar: